cara kerja antena nirkabel
Prinsip Kerja Antena
Antena Mengubah getaran listrik dari perangkat radio menjadi
getaran elektromagnetik yang diradiasikan melalui udara. Ukuran fisik dari
radiasinya akan setara dengan panjang gelombangnya. Semakin tinggi frekwensinya,
antenanya akan semakin kecil. Kedua perangkat radio harus bekerja di frekwensi
yang sama dan antena akan melakukan pekerjaan sekaligus, mengirim dan menerima
sinyal.
Jenis Antena
Jenis antena yang akan di pasang harus sesuai dengan sistem
yang akan di bangun dan juga harus di sesuaikan dengan kebutuhan penyebaran
sinyal tersebut. Secara umum ada 2 jenis antena yaitu :
1.
Directional
Antena Directional
Antena
jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya
sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan
tidak bisa menjangkau area yang luas,
Tipe tipe antena Directional
- Yagi -> Karakteristik : 1 Reflector, Directors, 1 director =8dBi, 15 directors = 14 dBi
- Parabolic -> Karakteristik : Parabolic Reflector focus signal, large reflector - more gain, 25 cm - 15 dBi, 1m x 50 cm - 24 dBi, 1m full - 27 dBi, 2m full - 31 dBi, 3m full - 37 dBi
- Sectoral -> Karakteristik : Hanya bisa diatur antara 450 s/d 1800 , Gain antena antara 10 s/d 19 dBi
2. Omni Directional
Antena Omni Directional
Antena ini mempunyai sudut pancaran yanng besar (wide beamwidth) yaitu 3600 dengan
daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area
yang luas. Omni antena tidak di anjurkan pemakainya, karena sifatnya
yang terlalu luas sehingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang
akan menyebabkan interferensi. Gain antara 3 s/d 10 dBi

Fungsinya adalah dimana antenna ini adalah menerima dan mengirim signal
data dengan sisitem gelombang radio 2,4 Mhz.Dimana data tersebut bisa
dalam bentuk intranet atau internet.
Macam-macam antena grid
Antena Grid Hyperlink 24 dBi (HG2424G-NF)
Antena Grid 24 dBi ini didesain untuk Sistem Komunikasi menggunakan
Wireless LAN. Karakteristik antena ini antara lain : High Gain, Jarak
Jauh, dan F/B Ratio yang besar.
Antena ini cocok dipergunakan untuk mengatasi kendala komunikasi dan
mengirimkan transmisi secara efektif. Terbuat dari Stainless Steel
kualitas industri, dan dilapis oleh bahan tahan karat.
Antena ini sangat baik dipergunakan pada berbagai macam lingkungan,
seperti di atas gedung, di atas tower, di atas bukit. Setiap antena
diuji secara ketat mempergunakan network analysis instrument sebelum
dikirimkan.
Spesifikasi
Grid TPLink TL-ANT2424B 2.4-2.5GHz 24dB
Antena Grid produksi TPLink dengan kehandalan menyamai Grid produksi
Kenbotong dengan harga yang lebih murah. Kualitas bahan bagus dan tebal,
bobot lebih berat dari Grid Kengbotong. Range frekwensi 2.4 – 2.5Ghz
(support Superchannel 2.5Ghz)
Frequency Range 2.4GHz ~ 2.5GHz
Impedance (Ω) 50
Gain 24dBi
VSWR ≤1.5
Horizontal Beamwidth 14°
Vertical Beamwidth 10°
F/B Ratio >30dB
Polarization Vertical or Horizontal
Maximum Input Power 100W
Connector N Female
Application Outdoor
Mount Style Pole Mount / Wall Mount
Antenna Dimension 600×1000 mm
Weight 3.5 +/-0.15 KG
Mounting Mast Diameter Ø30~Ø50 mm
Rated Wind Velocity 216 Km/h
Antena Grid Kenbotong TDJ-2325 2.4Ghz 24dB (Support Superchannel)
Antena grid ini support SuperChannel (2.3 s/d 2.5GHz) jika dipasangkan dengan AP yang suport SuperChannel.
Connect this Kenbotong Grid Antenna 2.4 GHz 24 dBi to any of your Indoor
or Outdoor Wireless Access Points. This 2.4Ghz Grid Antenna works great
for connecting two locations wirelessly, sharing data, or using a VoIP
wireless link. With the appropriate coax cable you will be able to
connect this 2.4GHz antenna to any Minitar, Linksys, Cisco, D-Link,
Senao, Zcom or other Wireless Access Point for increased signal strength
Spesifikasi Teknis
Gain: 24dBi, Frequency range: 2300~2500MHz, Polarization: Linear, VSWR:
<2, Front back ratio: >30dB, 3dB beamwidth: E-plan 9, H-plan 11,
Connector: N-Female, Weight: 5Kg.
Antena Grid RMI 2.4GHz 24 dBi (rakitan lokal lisensi Korea)
June 30th, 2008 admin
Antena Grid rakitan lokal (lisensi RMI Korea) yang handal dan
ekonomis untuk kebutuhan koneksi wifi Anda. Support berbagai tipe access
point 2.4GHz seperti JAHT, Minitar, Linksys, Cisco, D-Link, Senao, Zcom
dan lainnya.
Spesifikasi Teknis
Gain: 25 dBi
Type: Grid
Polarization: Linear
Beamwidth Degree: Horizontal: 10, Vertical: 13
VSWR: <=1.3
Frequency: 2400-2485 MHz
Connector: N-female
Size Width: 530mm
Length: 740 mm
Weight: 2500 g
Mount: Mounting hardware fits 35-50 mm mast tubes
Material: Reflector-11mm aluminium
cara memasang antena grid
Berikut ini adalah versi HTML dari berkas http://www.bogor.net/idkf/idkf-wireless/instalasi-wlan.doc.
G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.
PROSEDUR INSTALASI WIRELESS LAN
Peralatan
1. Kompas dan peta topografi
2. Penggaris dan busur derajat
3. Pensil, penghapus, alat tulis
4. GPS, altimeter, klinometer
5. Kaca pantul dan teropong
6. Radio komunikasi (HT)
7. Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter
8. Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell
11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
12. Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet,
firmware dan operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD +
utilitynya)
Survey Lokasi
1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta
2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path
3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi
5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi
6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat
Pemasangan Konektor
1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel
minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel
3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser
6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah
kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan
konektor
7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan
sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa
saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)
8. Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air
9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10. Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga
sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan
crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti
isolator karet
Pembuatan POE
1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya
ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE
bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel
dan konektor
2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk
injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power,
digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena
kabel loss
3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE
adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan
konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik,
tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan
terlindung dari short
4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter
Instalasi Antena
1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat
2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail
3. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada
4. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi
beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan
antena
6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi
menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian
rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah
Comments
Post a Comment